Sepertinya aku masih membayangkan keinginanku untuk pergi ke suatu tempat beberapa tahun yang lalu. Ketika itu pertama kalinya meninggalkan pulau jawa untuk sekedar menengok eloknya pulau dewata. Lamanya perjalanan ditempuh, hanya untuk sekedar berhenti sejenak dibeberapa tempat wisata.
Beriring bus wisata mengantar menuju Sangeh, Pantai Sanur, Pantai Kuta, Kintamani, Bedugul, Pasar kesenian dan beberapa objek wisata lain. Semua objek wisata pun tidak terlalu dinikmati, walau pun untuk pertamakalinya ke sana. Lebih tertarik ketika berada di atas sebuah kapal penyeberangan dari pelabuhan Ketapang menuju pelabuhan Gilimanuk. Saat itu masih menggunakan kamera tustel "roll-film" untuk mendokumentasikan liburan. Pertamakalinya pegang kamera untuk sekedar foto sana-sini....dengan hasinya adalah album foto laut..ha ha ha tapi kenyataannya memang begitu, aku hanya memotret laut.
Setelah berlanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi, setara dengan pendidikan yang baru-baru ini sedang naik daun dengan karya rakitan-rakitan, aku mulai mengenal kamera digital untuk selanjutnya dijadikan teman jalan-jalan. Walau belum mempunyai SIM sepertinya aku sering terhindar dari "jebakan-jebakan" tilangan/mokmen polisi dan mulai mengenal kata "tersesat". Pernah tersesat sampai tambang pasir dan berbai tempat lainnya seperti halaman rumah orang dan hutan. Dua rekor ter-favoritku adalah saat Sekolah Dasar tersesat sampai depan kuburan dan ketika mengikuti jalan di sawah yang ternyata masuk ke peternakan sapi.
Hobi jalan-jalan ini berlanjut pada keinginan liburan ke ibu kota Indonesia. Keinginanku pun hampir terwujud saat ada rencana liburan sekolah ke luar kota. Namun apa daya, banyak peminatnya memilih Bali sebagai tujuan wisata. Aku pun mengurungkan niat untuk mengikuti liburan, lebih memilih liburan di rumah.
Mulai saat itu aku sering muter-muter kota bantul tercinta, terutama berkunjung ke pantai Pandan Sari. Pantainya dekat dengan rumah dengan pemandangan Sunrise dan Sunsetnya lumayan bagus.
Berganti '2 tahun' untuk memasuki jenjang perguruan di luar kota nan jauh di Solo. Walaupun bukan pilihan utama, tetapi pada kenyataannya aku mendapatkan cerita dari sini. Masuk sebagai Maru (Mahasiswa Baru) yang gemar melakukan aksi demo, aku mulai mengenal orang-orang asing. Menjadi seseorang yang jauh dari peradaban "tempat tinggal" aku aktif mengikuti seminar-seminar dan mendaftar diberbagai UKM di Kampus.
Jalan pertama yang nyatanya menjadi batu loncatan untuk membuka pintu gerbang keinginanku. Sebuah organisasi pecinta alam dengan berbagai kegiatan dan proses di dalamya. Aku mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Ibu Kota dalam rangka kegiatan Lomba "Orienteering" (lomba olahraga ala bajak laut mencari harta karun) di universitas Muhammadiyah Jakarta dengan arena lomba di kaki gunung Salak, Bogor. yang belum tahu orienteering sumonggo di klik saja.
Kesempatan berikutnya datang berturut-turut saat aku tergabung dalam klub fotografi. Di mulai dengan kegiatan kurasi foto untuk pameran tahunan dan workshop fotografi yang memberi kesempatan beberapa kali berkunjung ke Ibu Kota : Monas, Pasar Baru, Kota Tua, Museum Bahari, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan beberapa tempat di sekitarnya. Mungkin kapan-kapan aku bisa berkeliling unutk menjelajah Ibu Kota dengan sepeda motor (teman setia yang menemani aku jalan-jalan) kekekekekek.....untuk si Kamera dan Motor akan saya ceritakan di edisi 4 Hari di Kampung Laut.
For Bonus cerita :